Penyuluhan Tanaman Kunyit dan Pacar Air Sebagai Alat Deteksi Zat Polutan (Boraks) di Desa Bongkasa-Bali
DOI:
https://doi.org/10.35309/dharma.v3i2.60Kata Kunci:
Boraks, Kunyit, Curcuma domestica Val, bunga pacar air, Impatiens balsamina LAbstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertema penyuluhan tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) dan pacar air (Impatiens balsamina L.) sebagai alat deteksi zat polutan (boraks) di Desa Bongkasa-Bali, menyasar pemuda-pemudi yang tergabung dalam kelompok Seka Teruna Teruni (STT) Banjar Tanggayuda. Kegiatan ini dilakukan pada Desa Bongkasa, melihat kelimpahan tanaman tersebut sangat banyak ditanam oleh penduduk desa. Kandungan senyawa kimia dalam rimpang kunyit dan bunga pacar air dapat bereaksi dengan boraks, membentuk suatu kompleks berwarna, sehingga sifatnya ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan boraks dalam makanan. Diketahui permasalahan ekonomi menyebabkan para produsen tidak bertanggung jawab menambahkan boraks sebagai pengawet makanan, yang sebenarnya dilarang. Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat boron yang umumnya digunakan sebagai antiseptik dan pembunuh bakteri, jika dijadikan bahan tambahan pada pangan dapat membahayakan kesehatan konsumennya. Kegiatan diawali dengan pemberikan pertanyaan untuk mengukur pengetahuan peserta penyuluhan, kemudian pemberian materi, serta demonstrasi pembuatan alat pendeteksi boraks, sekaligus melakukan pengujian alat pendeteksi tersebut pada makanan yanga mengandung boraks., terakhir dilakukan evalusasi kegiatan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini bahwa peserta penyuluhan sangat berantusias, edukasi ini diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat bahwa terdapat cara sederhana untuk mengetahui suatu makanan mengandung senyawa berbahaya boraks.
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.